The Canal – review

Saya cukup senang karena sejak era Paranormal Activity, genre supernatural horor kembali mendapat perhatian dan menghasilkan film-film berkualitas semacam Insidious, Sinister, The Conjuring hingga Oculus. The Canal, film horor asal Irlandia yang premiere di Tribeca Film Festival 2014 juga menurut saya termasuk di antara film supernatural horor/psychological thriller terbaik, setidaknya untuk tahun ini 😀
Karena saya sangat menyukai Sinister (2012), tidak sulit bagi saya untuk juga menyukai The Canal yang sedikit banyak memiliki ‘feel’ yang sama. Berkisah seputar David (Rupert Evans) dan keluarga kecilnya yang tinggal di sebuah rumah yang kemudian diketahui menyimpan kejadian tragis di masa lalu. Saat kehidupan rumah tangganya mulai goyah dan istrinya kemudian menghilang, David berusaha meyakinkan orang-orang di sekelilingnya, termasuk dirinya sendiri bahwa ada hal misterius lain yang menyebabkan semua kejadian aneh di sekitarnya.

The Canal 2

Arsip rol film lama mengenai pembunuhan brutal di tahun 1902 yang berlokasi di rumah David dan kanal dekat tempat tinggalnya cukup membuat saya bergidik. The Canal juga lebih menekankan atmospheric horror dengan suasana rumah David yang selalu gelap, sunyi, dengan tone yang bernuansa muram sepanjang film. Sang sutradara, Ivan Kavanagh, banyak menggunakan imaji absurd dalam visualisasi horornya, mengingatkan akan (lagi-lagi) horor Asia semacam The Ring. Unsur pendukung lainnya antara lain gubahan scoring dari Ceiri Torjussen yang cukup menggelitik bulu kuduk. Untuk scoring, Ivan Kavanagh memiliki instruksi khusus untuk Ceiri:

“Ivan had two requests for my score to THE CANAL. First, to make the musical instruments largely unrecognizable and second, to do this without relying on electronic sounds. To make acoustic music that came from a world beyond the concert hall or studio,” says Torjussen. “The film called for strange noises and disturbing whispers, deriving from the organic roots of the wood, stings, keys and breath of each instrument.”
(sumber: filmscoremonthly forum)

Dengarkan seluruh scoring The Canal di website Ceiri Torjussen

The Canal 1Ada sih beberapa hal yang bisa membuat saya nitpicking, tapi overall masih bisa saya maklumi. Salah satu yang juga menjadi highlight film ini antara lain Calum Heath yang memerankan Billy, putra tunggal David, dengan aktingnya yang sangat natural, tidak annoying sebagaimana peran anak kecil pada umumnya :p.

The best part was of course, the last 15 minutes. It was horrifying, twisted and gave that HOLY F!! effect. Termasuk ending film horor yang paling disturbing yang pernah saya tonton. Seperti biasa, skip saja trailernya dan langsung tonton. The Canal – a heart-pounding slow burn horror that is definitely worth to watch. 

7/10

The Canal poster

Tinggalkan komentar